Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

BERBAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR

A.     Berbahasa Indonesia yang Baik dan Benar Sebagai rakyat Indonesia sudah seharusnya kita menjunjung tinggi bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari- hari. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang sangat penting di Negara Indonesia. Dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, berarti telah menjunjung tinggi bahasa persatuan seperti yang diikrarkan dalam sumpah pemuda. Pemakaian bahasa Indonesia semakin hari semakin kacau. Tetapi tidak ada lembaga pemerintah atau masyarakat yang memberikan perhatian terhadap kekacauan ini. Sebagai contoh, seorang pengarang buku Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia, Abdul Chaer. Beliau dengan jelas menguraikan cara penggunaan kaidah- kaidah umum bahasa Indonesia, agar pembaca memperoleh kemampuan berbahasa Indonesia baik secara tertulis maupun lisan. Banyak ciri-cirinya, antara lain : 1.       Kata yang digunakan adalah kata baku ( sesuai dengan EYD) 2.       Kata atau kalimatnya tidak dicapurkan dengan bahasa lain. Misalnya dengan

TEORI-TEORI BELAJAR

1.       TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK a.       Pengertian Teori Belajar Behavioristik Teori belajar behavioristic adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori behavioristic dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman. b.       Ciri-ciri Teori Belajar Behavioristik 1.       Mementingkan pengaruh lingkungan 2.       Mementingkan bagian-bagian ( elementalistik ) 3.