Langsung ke konten utama

TERAPI DI RUMAH UNTUK ANAK AUTIS



      Terapi anak autis tentulah harus berada di bawah pengawasan terapis, psikiater, atau dokter terpercaya. Namun, bukan berarti dengan demikian orangtua lepas tangan dari "pendidikan khusus" bagi anaknya yang menderita autisme. Sebaliknya, orangtua harus selalu menyokong pendidikan yang baik guna menopang terapi.
      Autisme atau Autistic Spectrum Disorder (ASD) tentu bukan problematika kejiwaan, karena pemicunya adalah gangguan fungsi otak yang menyebabkan sulitnya anak berkomunikasi dengan orang lain. Maka terapi anak autisyang disarankan dokter akan cenderung berkutat dalam hal obat-obatan.
      Tetapi untuk merangsang komunikasi tetap berlangsung antara anak dan orang terdekat yang dikenalnya, sudah tentu orangtua harus mendukung terapi tersebut. Caranya adalah dengan memberikan rangsangan komunikasi atau terus berkomunikasi dengan anak selama proses terapi anak autis berlangsung.
      Dimulai dari sering mengajak anak berbicara, membantu memfokuskan pembicaraan, sampai meminta mengarahkan wajah saat kita atau anak tengah berbicara. Bangun pula suasana menyenangkan dalam berkomunikasi, seperti dengan menghadirkan aneka permainan berwarna-warni, buku cerita bergambar, atau permainan-permainan yang disukainya.
      Pola pembicaraan yang paling mudah dilakukan untuk mendukung terapi anak autisadalah pertanyaan-pertanyaan mendasar yang (mungkin) jarang ditanyakan pada anak dengan kondisi normal. Misalnya, jika pada anak normal Anda menunjukkan seekor tupai bertubuh kecil, pada anak autis Anda mesti juga menambahkan pertanyaan, "Apakah tubuh tupai kecil?", atau "Apa tubuhmu sebesar tupai?", sehingga anak dapat terpancing untuk berkomunikasi.
      Selanjutnya, ingat pula bahwa pola komunikasi untuk mendukung terapi anak autis harus berjalan positif. Setiap anak mengharapkan pujian, dan pada anak autis pujian dapat berguna sebagai petunjuk 'jalan yang benar'. Berikan pujian lewat perkataan atau tunjukkan kasih sayang Anda jika anak dapat menjawab dengan baik.
      Di samping itu, membantu terapi anak autis juga dapat dilakukan dengan melakukan senam atau gerakan-gerakan sederhana seperti permainan menggerakkan anggota tubuh. Memiringkan kepala beberapa kali, memutar badan ke kanan dan kiri, mengangkat tangan tinggi-tinggi, dll. Seluruh gerakan ini akan mendukung terciptanya latihan motorik pada otak anak, sehingga terapi akan lebih mudah dijalankan.
      Paling dasar atau sebagai tips terakhir dari membantu terapi anak autis di rumah adalah senantiasa menyiapkan diri tetap sabar berkomunikasi dengan anak. Tentu bukan hal mudah dibanding memberikan kasih sayang pada anak normal, tetapi sebagai titipan Tuhan dan buah cinta kita, sudah semestinya mereka tetap mendapat belaian kasih sayang sesuai kebutuhannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK ANAK TUNANETRA

ANAK TUNANETRA A.  Pengertian Tunanetra Pengertian tunanetra menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tidak dapat melihat (KBBI, 1989:p.971) dan menurut literatur berbahasa Inggris  visually handicapped  atau visual impaired.  Pada umumnya orang mengira bahwa tunanetra identik dengan buta, padahal tidaklah demikian karena tunanetra dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori. Anak yang mengalami gangguan penglihatan dapat didefinisikan sebagai anak yang rusak penglihatannya yang walaupun dibantu dengan perbaikan, masih mempunyai pengaruh yang merugikan bagi anak yang yang bersangkutan (Scholl, 1986:p.29). Pengertian ini mencakup anak yang masih memiliki sisa penglihatan dan yang buta. Dengan demikian, pengertian anak tunanetra adalah individu yang indera penglihatannya (kedua-duanya) tidak berfungsi sebagai saluran penerima informasi dalam kegiatan sehari-hari seperti orang awas. B.  Klasifikasi Anak Tunanetra Klasifikasi yang dialami oleh anak tunanetra, anta

RUBIK UNTUK TUNANETRA

Kita tentu pernah atau sudah tahu apakah permainan rubik itu. Jika kita mendengar kata rubik, tentu yang ada di dalam benak kita adalah kerumitan, tak mungkin kita dapat memainkannya, atau kata-kata yang lain, yang intinya permainan rubik bukan permainan yang menyenangkan. Permainan rubik menjadi rumit karena rubik merupakan permainan pazel yang memang tidak mudah untuk di mainkan, kecuali kita tahu cara dan langkah-langkah dalam bermain rubik. Banyaknya warna-warna yang harus disatukan dalam beberapa sisi, sungguh membuat pusing bagi para pemainnya. Indra pengelihatan sangat penting dalam memainkan rubik, karena warna-warna yang ada pada rubik harus dilihat oleh mata. Pada tahun 2010 Yayasan Mitra Netra membuat terobosan dengan membuat rubik yang akses bagi tunanetra, yaitu orang yang mengalami hambatan pengelihatan. Saudara Nur iqsan dan saudara Zaenal (Karyawan Yayasan Mitra Netra), telah mencetuskan pembuatan rubik dengan tanda khusus, sehingga para tunanetra dapat memainkan ru

TERAPI DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN UNTUK ANAK AUTIS

Sebelum/ sembari mengikuti pendidikan formal (sekolah). Anak autistik dapat dilatih melalui terapi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan anak antara lain: Terapi Wicara: Untuk melancarkan otot-otot mulut agar dapat berbicara lebih baik. Terapi Okupasi : untuk melatih motorik halus anak. Terapi Bermain : untuk melatih mengajarkan anak melalui belajar sambil bermain. Terapi medikamentosa/ obat-obatan (drug therapy) : untuk menenangkan anak melalui pemberian obat-obatan oleh dokter yang berwenang. Terapi melalui makan (diet therapy) : untuk mencegah/ mengurangi tingkat gangguan autisme. Sensory Integration therapy : untuk melatih kepekaan dan kordinasi daya indra anak autis (pendengaran, penglihatan, perabaan) Auditory Integration Therapy : untuk melatih kepekaan pendengaran anak lebih sempurna Biomedical treatment/ therapy : untuk perbaikan dan kebugaran kondisi tubuh agar terlepas dari faktor-faktor yang merusak (dari keracunan logam berat, efek casomorphine dan gliadorphine, a