A.
Berbahasa
Indonesia yang Baik dan Benar
Sebagai
rakyat Indonesia sudah seharusnya kita menjunjung tinggi bahasa Indonesia dalam
kehidupan sehari- hari. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang sangat penting di
Negara Indonesia. Dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar,
berarti telah menjunjung tinggi bahasa persatuan seperti yang diikrarkan dalam
sumpah pemuda.
Pemakaian
bahasa Indonesia semakin hari semakin kacau. Tetapi tidak ada lembaga pemerintah atau
masyarakat yang memberikan perhatian terhadap kekacauan ini. Sebagai contoh,
seorang pengarang buku Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia, Abdul Chaer.
Beliau dengan jelas menguraikan cara penggunaan kaidah- kaidah umum bahasa Indonesia,
agar pembaca memperoleh kemampuan berbahasa Indonesia baik secara tertulis
maupun lisan. Banyak ciri-cirinya, antara
lain :
1. Kata yang digunakan adalah kata baku ( sesuai dengan
EYD)
2. Kata atau kalimatnya tidak dicapurkan dengan bahasa
lain. Misalnya dengan bahasa jawa ataupun dengan bahasa asing.
3. Kalimatnya harus efektif dan tidak mengandung makana
ganda.
4. Penyusunan kalimatnya harus baik dan benar.
Akan tetapi pada kenyataannya, media
elektronik dan media cetak cenderung memakai bahasa Indonesia tanpa
memperhatikan kaidah – kaidah tersebut. Sebagian besar masyarakat masih
menggabungkan penggunaan bahasa daerah dengan bahasa Indonesia, terutama bahasa
daerah dari tempatnya berasal. Kemunculan bahasa aneh tersebut tidak lepas dari pengaruh orang-orang sekitar dan budaya
dari lingkungan orang tersebut. Contoh ungkapan
berbahasa Indonesia dengan warna bahasa daerah yang seharusnya kita hindari
adalah :
1. Saya
ucapkan sugeng rawuh kepada Bapak Bupati
2.
Silahkan dhahar
seadanya
Penuturan
yang benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia adalah :
1.
Saya ucapkan selamat
datang kepada Bapak Bupati
2. Silahkan
makan seadanya
B. Penyebab
berbahasa Indonesia yang kurang baik dan benar
Banyak masyarakat Indonesia yang kurang
mengetahui bagaimana berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Adapun penyebab
orang sudah jarang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah :
1.
Terjadinya dwi bahasa
Bahasa
daerah masih menjadi komunikasi resmi terutama pada masyarakat pedesaan
sehingga rasa cinta terhadap bahasa Indonesia harus terkalahkan oleh bahasa
daerah.
2. Terjadinya
globalisasi
Dengan
adanya bahasa Inggris sebagai bahasa internasional, maka banyak orang
menyelipkan bahasa Inggris dalam berbahasa. Contohnya bahasa Indonesia gaya MTV
yang lebih banyak kata- kata Inggrisnya daripada kata- kata Indonesianya.
Selain itu, penguasaan bahasa Inggris yang baik dapat menjanjikan kedudukan,
status sosial, dan tingkat ekonomi yang lebih baik daripada hanya menguasai
bahasa Indonesia saja. Di tempat- tempat umum sudah jarang sekali ditemukan
plang yang berbahasa Indonesia. Semuanya hampir memilih menggunakan bahasa
Inggris, misalnya, open untuk buka, closed untuk tutup, welcome untuk selamat
datang, push untuk dorong, dan lain- lain.
3. Munculnya
bahasa gaul
Dewasa
ini pemakaian pemakaian bahasa Indonesia yang baik ndalam kehidupan sehari –
hari mulai bergeser dan digantikan dengan pemakaian bahasa gaul. Bahkan dalam
situasi resmi pun bahasa gaul kadang muncul sehingga mengakibatkan penggunaan
bahasa Indonesia yang tidak baik dan tidak benar. Misalnya, gue ( aku, saya ),
elo ( kamu ), bokap, nyokap ( ayah, ibu ), dan sebagainya.
4. Tidak
memasyarakatnya bahasa Indonesia di kalangan remaja
Hal ini diakibatkan karena kurangnya sosialisasi
terhadap kalangan remaja. Sosialisasi biasanya hanya didapatkan saat pelajaran
bahasa Indonesia, sehingga sangat kurang.
5. Struktur
bahasa Indonesia yang kurang dipahami
Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan
masyarakat akan bahasa Indonesia, dan kebanyakan masyarakat menganggap mudah
bahasa Indonesia, padahal dalam penerapannya belum tentu baik dan benar.
6.
Kurangnya
pengaplikasian bahasa Indonesia yang baik dan benar di lingkungan formal
seperti kampus dan lain-lain.
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar harus sesuai dengan norma kemasyarakatan yang berlaku. Misalnya dalam
situasi nonformal seperti di warung, di pasar, di rumah dan lain- lain
hendaknya menggunakan bahasa Indonesia yang tidak terlalu terikat. Contohnya, “
Berapa nih, Bu, bayemnya ? “.
Sedangkan pada situasi formal seperti
kuliah, seminar, rapat dan lain- lain, menggunakan bahasa Indonesia yang resmi
dan formal serta memperhatikan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku, seperti
kaidah ejaan, kaidah pembentukan kata, kaidah penyusunan kalimat dan kaidah
penataan penalaran. Jika kaidah – kaidah bahasa kurang ditaati, maka pemakaian
bahasa Indonesia tersebut tidak benar atau tidak baku. Jadi, berbahasa
Indonesia yang baik dan benar adalah pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan
sasarannya dan juga mengikuti kaidah bahasa yang benar.
Jika kita berbahasa benar belum tentu
baik untuk mencapai sasarannya, begitu juga sebaliknya. Jika kita berbahasa
baik, belum tentu harus benar, kata benar dalam hal ini mengacu kepada bahasa
baku. Contohnya, kita melarang anak kecil naik ke atas meja, “ Hayo adek, nggak
boleh naik ke meja, nanti
jatuh!” Akan terdengar lucu jika menggunakan bahasa baku, “ Adik tidak boleh
naik ke atas meja, karena nanti engkau bisa jatuh!”.
Untuk itu ada baiknya kita harus selalu
berbahasa Indonesia yang baik dan benar yang berarti pemakaian ragam bahasa
yang serasi dengan sasarannya dan di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang
benar.
C. Fungsi dan
Cara berbahasa yang baik dan benar
Berbahasa Indonesia yang baik dan benar
memiliki fungsi sebagai berikut :
1.
Fungsi pemersatu
kebhinekaan rumpun dalam bahasa dengan mengatasi batas- batas
kedaerahansehingga mampu membangkitkan kesetiaan orang terhadap bahasa
Indonesia
2.
Fungsi penanda
kepribadian yang menyatakan identitas bangsa dalam pergaulandengan bangsa lain
3.
Fungsi pembawa
kewibawaan karena berpendidikandan yang terpelajar
4.
Fungsi sebagai kerangka
acuan tentang tepat tidaknya pemakaian bahasa sehingga memberi kesadaran adanya
aturan baku dan layak dipatuhi.
Agar berbahasa Indonesia yang baik dan
benar dapat digunakan dalam berkomunikasi di lingkungan masyarakat, ada
beberapa langkah yang perlu dilakukan antara lain sebagai berikut :
1. Menjadikan
lembaga pendidikan sebagai basis pembinaan bahasa
Dunia
pendidikan yang syarat pembelajarannya dengan media bahasa, menjadikan bahasa
sebagai alat komunikasi primer. Pembelajaran bahasa Indonesia yang baik dan
benar dimulai dari lingkungan rumah dan di sekolah mulai dari taman kanak-
kanak sampai perguruan tinggi. Jika penggunaan bahasa yang baik dan benar sudah
diterapkan sejak kecil di lingkungan formal, maka orang- orang akan berbahasa
yang baik dan benar dalam berkomunikasi.
2. Perlunya
pemahaman terhadap bahasa Indonesia yang baik dan benar
Secara
umum, perlu adanya kesesuaian antara bahasa yang dipakai dengan tempat berbahasa.
Oleh karena itu, pemahaman dalam berbahasa sangat diperlukan agar orang
mengetahui bagaimana berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
3. Menjunjung
tinggi bahasa Indonesia
Bahasa
Indonesia merupakan bahasa pertama dan utama di Negara Republik Indonesia.
Bahasa daerah bertugas sebagai penunjang bahasa nasional, sumber bahan pembantu
pengembangan bahasa nasional.
Komentar
Posting Komentar