Langsung ke konten utama

All AboutCerebral Palsy

Cerebral palsy is an umbrella term that describes several disorders that affect the ability of afflicted patients to coordinate the movements of their muscles. The Mayo Clinic explains that in the United States and Europe, one or two out of every 1,000 live births will have cerebral palsy.

SYMPTOMS
Patients with cerebral palsy can have a wide range of symptoms, which can range from severe to mild, Medline explains. They may have problems with muscle coordination and have abnormal muscle tone. Some patients have exaggerated reflexes and stiff muscles. Cerebral palsy can also lead to tremors, problems with walking and problems with drooling, speaking and swallowing.

CAUSES
Most causes of cerebral palsy, according to the National Institute of Neurological Disorders and Stroke, occur before birth. Sometimes it is a result of inadequate oxygen to the brain during birth. Some cases are caused by broken blood vessels in the brain or other causes of abnormal brain growth. In some cases, cerebral palsy is acquired early in the child's life, often as a result of infections, such as meningitis and viral encephalitis.

COMPLICATIONS
A side from the problems with muscle movement, cerebral palsy can cause certain complications, the Mayo Clinic explains. Extremely tight muscles can cause contractures, which is a condition in which the limbs are curled in. This can cause permanent deformities and joint dislocation. Some patients also have trouble eating, which can lead to malnutrition.

DIAGNOSIS
Brain scans can be used to diagnose cerebral palsy early in life. Commonly used modalities include cranial ultrasound, MRI and CT scans. Because cerebral palsy and epilepsy can both be caused by brain abnormalities, patients may have an electroencephalogram to check for epilepsy. This test measures the patient's brain waves and can identify abnormal electrical activity that can lead to seizures. Blood tests can also be done to rule out other conditions that can cause similar symptoms.

TREATMENT
Muscle relaxants, such as diazepam and dantrolene, can be used to relax spasming muscles. Botulinum toxin can also be injected directly into spastic muscles to cause them to relax. Physical, occupational and speech therapies can be used to train patients to overcome or cope with their limitations. Orthopedic surgery can be used to treat limb deformities and severely spastic muscles can be treated by severing the nerves that connect to them.

REFERENCES NINDS: Cerebral Palsy Mayo Clinic: Cerebral Palsy Medline: Cerebral Palsy

Article reviewed by Renee Peterson Last updated on: Apr 29, 2010

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK ANAK TUNANETRA

ANAK TUNANETRA A.  Pengertian Tunanetra Pengertian tunanetra menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tidak dapat melihat (KBBI, 1989:p.971) dan menurut literatur berbahasa Inggris  visually handicapped  atau visual impaired.  Pada umumnya orang mengira bahwa tunanetra identik dengan buta, padahal tidaklah demikian karena tunanetra dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori. Anak yang mengalami gangguan penglihatan dapat didefinisikan sebagai anak yang rusak penglihatannya yang walaupun dibantu dengan perbaikan, masih mempunyai pengaruh yang merugikan bagi anak yang yang bersangkutan (Scholl, 1986:p.29). Pengertian ini mencakup anak yang masih memiliki sisa penglihatan dan yang buta. Dengan demikian, pengertian anak tunanetra adalah individu yang indera penglihatannya (kedua-duanya) tidak berfungsi sebagai saluran penerima informasi dalam kegiatan sehari-hari seperti orang awas. B.  Klasifikasi Anak Tunanetra Klasifikasi yang dialami oleh anak tunanetra, anta

RUBIK UNTUK TUNANETRA

Kita tentu pernah atau sudah tahu apakah permainan rubik itu. Jika kita mendengar kata rubik, tentu yang ada di dalam benak kita adalah kerumitan, tak mungkin kita dapat memainkannya, atau kata-kata yang lain, yang intinya permainan rubik bukan permainan yang menyenangkan. Permainan rubik menjadi rumit karena rubik merupakan permainan pazel yang memang tidak mudah untuk di mainkan, kecuali kita tahu cara dan langkah-langkah dalam bermain rubik. Banyaknya warna-warna yang harus disatukan dalam beberapa sisi, sungguh membuat pusing bagi para pemainnya. Indra pengelihatan sangat penting dalam memainkan rubik, karena warna-warna yang ada pada rubik harus dilihat oleh mata. Pada tahun 2010 Yayasan Mitra Netra membuat terobosan dengan membuat rubik yang akses bagi tunanetra, yaitu orang yang mengalami hambatan pengelihatan. Saudara Nur iqsan dan saudara Zaenal (Karyawan Yayasan Mitra Netra), telah mencetuskan pembuatan rubik dengan tanda khusus, sehingga para tunanetra dapat memainkan ru

TERAPI DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN UNTUK ANAK AUTIS

Sebelum/ sembari mengikuti pendidikan formal (sekolah). Anak autistik dapat dilatih melalui terapi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan anak antara lain: Terapi Wicara: Untuk melancarkan otot-otot mulut agar dapat berbicara lebih baik. Terapi Okupasi : untuk melatih motorik halus anak. Terapi Bermain : untuk melatih mengajarkan anak melalui belajar sambil bermain. Terapi medikamentosa/ obat-obatan (drug therapy) : untuk menenangkan anak melalui pemberian obat-obatan oleh dokter yang berwenang. Terapi melalui makan (diet therapy) : untuk mencegah/ mengurangi tingkat gangguan autisme. Sensory Integration therapy : untuk melatih kepekaan dan kordinasi daya indra anak autis (pendengaran, penglihatan, perabaan) Auditory Integration Therapy : untuk melatih kepekaan pendengaran anak lebih sempurna Biomedical treatment/ therapy : untuk perbaikan dan kebugaran kondisi tubuh agar terlepas dari faktor-faktor yang merusak (dari keracunan logam berat, efek casomorphine dan gliadorphine, a