Langsung ke konten utama

UNS MERAIH INCLUSIVE EDUCATION AWARD 2012


Universitas Sebelas Maret Surakarta akan menerima penghargaan Inclusive Education Award 2012 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan-Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PPK-LK) pada tanggal 2 September 2012 di Bali. Namun, sebelum menerima penghargaan Ketua Prodi Pendidikan Luar Biasa (PLB) IP FKIP UNS yakni Drs. Hermawan, M.Si pada tanggal 29 Agustus- 2 Nopember akan melakukan rangkaian kegiatan termasuk presentasi perihal pengusulan UNS untuk meraih penghargaan. UNS dirasa telah mampu mengembangkan pendidikan inklusif di Indonesia khususnya pada wilayah Prov. Jawa Tengah. Selanjutnya penilaian didasarkan hal-hal sebagai berikut.

A. Kontribusi dalam memajukan pendidikan inklusi:
Kebijakan akademik dan non akademik yang telah dilakukan dalam mendukung pendidikan inklusif (sebutkan periode waktu aktivitas berlangsung):
  1. Sejak tahun 1988 UNS telah merintis berdirinya pusat kajian khusus berkaitan dengan anak berkebutuhan khusus dengan nama PPRR (Pusat Penelitian Rehabilitasi dan Remidiasi). Pusat studi ini sebagai pusat informasi dan pengembangan layanan rehabilitasi dan remediasi, pendidikan dan pelatihan, pembinaan, pembimbingan anak berkebutuhan khusus baik di Sekolah Inklusif, SLB, dan lembaga terapi. Dalam perkembangannya Pusat Studi ini selanjutnya ditetapkan oleh Rektor UNS sebagai salah satu Pusat Studi yang berada di Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UNS sejajar dengan keberadaan Pusat Studi yang lain. Pusat Studi RR selanjutnya menerbitkan majalah ilmiah dengan nama Jurnal Rehabilitasi dan Remediasi (JRR) sejak 1991 dengan ISSN Nomor 0854-0020 dari LIPI No. 036/Bangil/PDII/1991 tanggal 4 Desember 1991.  Selanjutnya JRR tersebut dalama perkembangannya semakin diakui oleh kalangan akademisi dan masyarakat, sehingga sejak tahun 2002 JRR terakreditasi Ditjen Dikti no. 52/DIKTI/Kep/2002 tanggal 12 November 2002. Jurnal tersebut merupakan satu-satunya Jurnal Ilmiah di bidang PLB yang terakreditasi tingkat nasional oleh Dikti sejak tahun 2002 – 2005. Dari jurnal ilmiah ini kajian tentang pendidikan inklusi serta hasil-hasil penelitian di bidang inklusi maupun pendidikan kebutuhan khusus dari berbagai PT di Indonesia dalam skala nasional terpublikasikan. PPRR dan Jurnal Ilmiah JRR sampai sekarang masih eksis dengan karya-karya yang sangat besar dalam memajukan PLB khususnya di UNS.
  2. Sejalan dengan perkembangan inklusi di dunia dan kebijakan inklusi di Indonesia, Rektor UNS melalui Dekan FKIP UNS, sejak tahun 2010 UNS  telah menetapkan Mata Kuliah Pendidikan Inklusif sebagai mata kuliah wajib di semua Program Studi dan Jurusan yang ada di FKIP UNS (25 Program Studi) dengan bobot 2 SKS sebagai MKDK. Implikasi dari kebijakan tersebut, maka disusun Buku Pegangan Kuliah Pendidikan Inklusif yang dijadikan referensi untuk semua Prodi dan beberapa buku lain. Pelatihan TOT Pendidikan Inklusif bagi calon dosen yang akana mengajar di setiap Prodi juga dilakukan UNS sehingga menambah luas penyebaran informasi tentang pendidikan inklusif di UNS. Kajian dan penelitian di bidang pendidikan inklusif terus berkembang di UNS, bahkan kegiatan seminar, workshop dan temu ilmiah lainnya tentang pendidikan inklusif baik sala regional, nasional dan internasional, telah menjadi tradisi akademik di UNS.
  3. Pada tahun 2012, rintisan pendirian Program Pascasarjana (S2) dalam bidang PLB yang salah satu kajiannya tentang Pendidikan Inklusif, juga telah diajukan ke Dikti dan tinggal menunggu persetujuan. Diharapkan tahun 2012 ini Program pascasarjana PLB/Inklusi di UNS telah menerima mahasiswa baru, yang pada gilirannya dapat memacu perkembangan PLB di Indonesia.
Kreativitas dan inovasi yang telah dilakukan dalam mendukung pendidikan inklusi (sebutkan periode waktu aktivitas berlangsung):
  1. Sejak tahun 2003 Rektor UNS menjalin kerjasama dengan Depdiknas dalam rangka pengembangan pendidikan inklusif di Indonesia. Salah satu hasilnya adalah melalui salah satu Dosen PLB FKIP UNS Prof Dr. Sholeh YAI, M.Pd. (Almarhum) dipercaya menjadi konsultan Depdiknas dalam bidang PLB. Salah satu produknya adalah menghasilkan Toolkit tentang Sekolah Ramah Anak, dan EENET Asia yang terbit secara berkala berskala internasional bekerjasama dengan UNESCO. Peran UNS dalam mengembangkan pendidikan inklusi dan PLB terus berlanjut sampai sekarang. Salah satunya adalah Rektor UNS telah mencanangkan bahwa Pendidikan Inklusif merupakan salah satu program andalan di UNS khususnya di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS.
  2. UNS melalui Prodi PLB FKIP UNS bersinergi dengan PPRR LPPM UNS secara berkala melakukan sosialisasi, pelatihan guru dan guru pembimbing khusus, penelitian, serta pendampingan sekolah inklusi di wilayah Jawa Tengah khususnya di Surakarta dan sekitarnya. Sejak tahun 2008 kerjasama pendampingan dengan sekolah inklusi di wilayah Surakarta terus dikembangkan sampai sekarang. Total sekolah penyelenggara inklusif se-Jawa Tengah sejumlah 230 sekolah. Sebagian sekolah inklusif terdapat Guru Pembimbing Khusus, dan sebagian yang lain terdapat guru kelas yang telah mengikuti peltihan dan workshop pendidikan inklusif.
  3. Menjalin kerjasama (MoU) dengan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dalam rangka pendampingan perguruan tinggi pada sekolah inklusif.
  4. Melakukan inovasi melalui kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang dibiayai anggaran dari Universitas Sebelas Maret untuk meningkatkan mutu pendidikan inklusif.
  5. Menyusun modul pelatihan bagi Guru Pembimbing Khusus di sekolah inklusif
  6. Menyelenggarakan pameran, workshop, pentas seni, dan lomba bagi anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusif
  7. Bekerjasama dengan pemerintah provinsi Jawa Tengah menyusun panduan dan Bintek pendidikan inklusif
Program pembinaan Pendidik dan tenaga kependidikan universitas/institute yang berkaitan dengan pendidikan inklusif yang telah dilakukan seperti: pelatihan, seminar, dan sebagainya (sebutkan periode waktu aktivitas berlangsung):
  1. Pada tahun 2010 UNS melatih sekitar 40 Dosen FKIP untuk calon pengampu mata kuliah Pendidikan Inklusif. Dengan TOT Pendidikan Inklusif bagi dosen, selanjutnya mereka diterjunkan di setiap Prodi untuk memegang mata kuliah Pendidikan Inklusif.
  2. Pada tahun 2011 UNS bekerjasama dengan Direktorat PKLK menyelenggarakan pelatihan kompetensi Guru Pembimbing Khusus di wilayah Surakarta sejumlah 40 GPK.
  3. Pada tahun 2011 UNS melakukan Program Pendampingan E-Learning untuk SLB dan Sekolah Inklusi di Provinsi Jawa Tengah melibatkan sekitar 40 Sekolah Inklusi dan SLB.
  4. Seminar Nasional dan Lesson Study Pendidikan Inklusif pada tanggal 13-14  Desember 2011 di Hotel Asia Solo, jln. Mongisidi no 1 Surakarta.
  5. Program Pendampingan Sekolah Inklusi Dikmen (Pendidikan Menengah) pada  hari Rabu- Kamis, 7-8 Desember 2011 di Ruang Sidang Lantai 1 Gedung A FKIP.
  6. Program Pendampingan Perguruan Tinggi Pada Sekolah Inklusi dan Cibi Jenjang Pendidikan Dasar Di Wilayah Solo Rayadengan peserta masing-masing 5 orang GPK yang ada di Solo, Boyolali, Klaten, Sukohgarjo, Karanganyar, dan Sragen. Kegiatan diadakan di Lantai II Gedung E FKIP UNS pada hari Senin s.d. Sabtu, 28 November s.d. 3 Desember 2011
  7. Seminar Internasional Membangun Karakter Bangsa Melalui Pendidikan Inklusif dalam Perspektif Global  pada Sabtu, 19 Maret 2011 di Aula Gedung F/Gedung Ungu FKIP UNS Jl. Ir. Sutami 36 A Kentingan Solo Indonesia.
  8. Pendampingan Perguruan Tinggi : Pengembangan Pendidikan Inklusif yang diikuti oleh Guru-Guru Pendamping Khusus (GPK) dari Sekolah-Sekolah Inklusi se-Ekskarisedenan Surakarta pada tanggal 18 Januari 2011
  9. International Symposium and National Meeting Forum in Special Education 2009 pada tanggal 16 s.d 18 November 2009 di Hotel Kusuma Sahid Surakarta
Kegiatan-kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat yang berkaitan dengan pendidikan inklusif yang telah dilakukan (sebutkan periode waktu aktivitas berlangsung):
Tahun 2012-2013
  1. Pengembangan pendidikan inklusi di kabupaten wonogiri
  2. Pengembangan panduan ketrampilan kompensatoris anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi
  3. Pengembangan perangkat kurikulum, pembelajaran, dan evaluasi dalam pendidikan inklusi
  4. Pengembangan model evaluasi diri sekolah inklusi untuk meningkatkan kinerja kepala sekolah dan guru guna mewujudkan kualitas layanan pendidikan non diskriminatif
  5. The instructional strategy of inclusive education through cluster model development in inclusive schools
  6. Pelatihan penanganan siswa berkesulitan belajar spesifik bagi guru sekolah dasar penyelenggara pendidikan inklusi di karanganyar
Tahun 2011
  1. Peningkatan Perkembangan Sosial dan Penerimaan Sosial oleh Teman Sebaya Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus dengan Cooperatif Learning Model Jigsaw Berbasis ICT di Sekolah Inklusif
  2. Komitmen Guru Tehadap Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011
  3. Peningkatan Profesionalitas Guru Pembimbing Khusus Pada Sekolah Inklusi di Kabupaten Boyolali Melalui Penyusunan Perangkat Pembelajaran pendidikan Inklusif
  4. Pengembangan Panduan Modifikasi Kurikulum Sekolah Dasar Inklusi
 Tahun 2010
  1. Peningkatan profesionlisme guru melalui diklat dan lesson study tentang modifikasi kurikulum dan pembelajaran inovatif berbasis kemampuan individual anak berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif Cepogo 2 Kabupaten Boyolali
  2. Analisis kebutuhan rintisan implementasi sekolah inklusif provinsi Jawa Tengah

Sumber : http://plb.fkip.uns.ac.id/?p=1507

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK ANAK TUNANETRA

ANAK TUNANETRA A.  Pengertian Tunanetra Pengertian tunanetra menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tidak dapat melihat (KBBI, 1989:p.971) dan menurut literatur berbahasa Inggris  visually handicapped  atau visual impaired.  Pada umumnya orang mengira bahwa tunanetra identik dengan buta, padahal tidaklah demikian karena tunanetra dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori. Anak yang mengalami gangguan penglihatan dapat didefinisikan sebagai anak yang rusak penglihatannya yang walaupun dibantu dengan perbaikan, masih mempunyai pengaruh yang merugikan bagi anak yang yang bersangkutan (Scholl, 1986:p.29). Pengertian ini mencakup anak yang masih memiliki sisa penglihatan dan yang buta. Dengan demikian, pengertian anak tunanetra adalah individu yang indera penglihatannya (kedua-duanya) tidak berfungsi sebagai saluran penerima informasi dalam kegiatan sehari-hari seperti orang awas. B.  Klasifikasi Anak Tunanetra Klasifikasi yang dialami oleh anak tunanetra, anta

[COVER] AKU MAU. KEMIL in HDI PLB UNS

SISI, TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDERITA BISU TULI

Salah satu divisi penggunaan software IBM menciptakan sebuah teknologi yang akan membantu penderita bisu tuli berkirim dan terima pesan suara lewat handphone. Sebentar lagi penderita bisu tuli akan bisa menikmati komunikasi lewat handphone dimana selama ini sangat sulit dilakukan bagi penderita bisu dan tuli untuk berkomunikasi. Extreme Bluetooth mengenalkan sebuah software bernama SISI (Say It, Sign It). Software ini memiliki tampilan avatar (animasi virtual) cewek yang bernama Sisi juga dimana bisa melakukan bahasa isyarat buat orang bisu tuli. Sistem kerjanya cukup sederhana, tinggal memasukkan pesan suara ke handphone dan Sisi akan mengubah pesan itu menjadi vido klip si avatar cewek tadi. Dengan demikian pihak penerima bisa mengerti pesan yang disampaikan dengan jelas, asal dia sudah ta hu bahasa isyarat. Saat ini Sisi masih terbatas untuk kirim pesan suara, belum bisa digunakan untuk bertelepon langsung. Software yang menggunakan bahasa program Java ini merupakan langkah